Jika seseorang telah memilih
Islam sebagai agamanya, berarti ia telah mendapatkan hidayah umum dari Allah
SWT. yang berarti pula telah memperoleh petunjuk jalan yang lurus. Namun hal
ini belum menjamin dia kemudian bisa men dapatkan hidayah khusus (terperinci).
Hal ini bisa saja terjadi jika ia tidak mau menjaga hidayah umum (hidayah
islam) yang telah diterimanya, bahkan boleh jadi hidayah umum ini telepas
kembali darinya karena lemahnya dan tiada upaya untuk menumbuhsuburkannya.
Adapun cara menjaga dan menumbuhsuburkan hidayah hidayah umum adalah dengan
taat kepada Allah dan rasul-Nya dan senantiasa memohon kepada-Nya agar diberi
bimbingan dan pertolongan untuk selalu berada pada jalan yang lurus (ash-shirath
al-mustaqim) hingga akhir hayat. Seorang muslim yang taat melaksanakan
shalat lima waktu, paling tidak sebanyak 17 kalimemohon hidayah jalan yang
lurus ini dalam sehari semalam, yakni ketika membaca:
اهدنا
الصّراط المستقيم. صراط الذين انعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين
Kita
tentu maklum bahwa doa tersebut tidak mungkin dilakukan orang kafir, melainkan
dipanjatkan orang muslim. Artinya, hidayah yang diminta bukanlah hidayah umum (islam),
melainkan hidayah khusus, yakni bimbingan dan pertolongan Allah SWT. agar kita
selalu diberi keteguhan iman dan konsisten dalam melaksanakan ajaran islam
hingga akhir hayat. Ibnu Taimiyah menegaskan:
“Hamba
itu senantiasa sangat butuh terhadap petunjuk Allah SWT. ke jalan yang lurus. Sungguh
tiada bisa memperoleh kebahagiaan, kecuali dengan hidayah ini. Barang siapa
tidak memilikinya maka ia termasuk golongan orang yang dimurkai atau golongan orang-orang
yang sesat. Hidayah ini tidak bisa diperoleh kecuali dengan hidayah Allah SWT.
Ayat di atas termasuk dalil yang menerangkan gugurnya pendapat madzhab
Qadariyyah.
Memang,
ia telah memperoleh hidayah mujmal bahwa Al-Qur’an itu benar, para rasul itu
benar, dan islam itu benar, semua itu benar, akan tetapi hidayah umum itu tidak
akan berguna jika ia tidak memperoleh hidayah mufashshal pada setiap apa
yang datang kepadanya dan apa yang meninggalkannya, yakni bagian-bagian yang
membuat bingung mayoritas akal mahkluk, karena akal mereka dikalahkan oleh hawa
nafsu dan berbagai keinginan (syahwat). Oleh karena itu, memohon hidayah ini
sangat penting bagi kebahagiaan dan keselamatan hamba Allah…
Semoga kita selalu
dibimbing oleh Allah SWT untuk meniti jalan-Nya
Semoga bermanfaat!
Billahi at-Taufiq
wal hidayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar